Cinta Nindi , Intan dan Jaka

 Di sudut kota Bandung, ada seorang penjual somay bernama Jaka yang terkenal. Jaka dikenal sebagai penjual somay yang ramah dan somay buatannya selalu laris manis.

Dalam menjalankan usahanya, Jaka dibantu oleh dua wanita cantik, Nindi dan Intan. Nindi adalah adik sepupu Jaka yang selalu setia membantu kakaknya, sementara Intan adalah tetangga Jaka yang juga bekerja di warung somay tersebut.

Nindi dan Intan sama-sama jatuh cinta pada Jaka. Nindi mencintai Jaka sebagai kakak sepupunya, tetapi juga memiliki perasaan lebih dari itu. Sementara Intan, yang selalu melihat kebaikan Jaka, juga tidak bisa menahan perasaannya pada Jaka.

Namun, Jaka tidak menyadari perasaan kedua wanita itu. Ia sibuk dengan usahanya dan hanya memandang Nindi dan Intan sebagai sahabat dan rekan kerja. Hal ini membuat Nindi dan Intan semakin bingung, mereka tidak tahu harus bagaimana menyampaikan perasaan mereka pada Jaka.

Suatu hari, Intan memutuskan untuk menyatakan perasaannya pada Jaka. Ia mengajak Jaka bicara dan mengungkapkan semua perasaannya. Namun, Jaka tampak terkejut dan tidak tahu harus bagaimana merespon pengakuan Intan.

Sementara itu, Nindi yang tidak tahu tentang pengakuan Intan, juga memutuskan untuk menyatakan cintanya pada Jaka. Ketika Nindi mengetahui bahwa Intan juga mencintai Jaka, ia merasa patah hati dan tidak tahu harus bagaimana.

Situasi menjadi semakin rumit ketika Jaka menyadari bahwa ia juga memiliki perasaan pada Nindi dan Intan. Ia bingung harus memilih siapa di antara kedua wanita itu.

Akhirnya, Jaka memutuskan untuk bicara dengan Nindi dan Intan. Ia mengatakan bahwa ia mencintai mereka berdua dan tidak bisa memilih salah satu. Ia tidak ingin merusak hubungan mereka berdua dan memutuskan untuk tetap berteman.

Nindi dan Intan merasa lega mendengar keputusan Jaka. Mereka memutuskan untuk menerima keputusan Jaka dan tetap berteman. Mereka berjanji untuk tidak membiarkan perasaan mereka merusak persahabatan mereka.

Cerita tentang cinta segitiga antara Jaka, Nindi, dan Intan ini mengajarkan kita bahwa cinta tidak selalu harus memiliki. Terkadang, menerima dan melepaskan adalah bagian dari cinta. Dan yang terpenting, persahabatan adalah hal yang lebih berharga dari cinta.