Tim nasional sepak bola Indonesia adalah tim yang mewakili Indonesia dalam sepak bola internasional senior pria. Tim ini dikendalikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang merupakan anggota FIFA dan juga anggota AFC. Tim ini dianggap oleh FIFA sebagai penerus Hindia Belanda.
Indonesia pernah tampil dalam Piala Dunia FIFA, yakni pada tahun 1938 saat bernama Hindia Belanda. Mereka kalah dalam pertandingan pertama menghadapi Hungaria. Pada tingkat regional, Indonesia pernah tampil empat kali dalam Piala Asia. Namun, Indonesia belum pernah lolos dari babak grup. Pada tingkat Asia Tenggara, Indonesia telah tampil dalam berbagai edisi Kejuaraan AFF, dengan capaian terbaiknya adalah menjadi juara kedua dalam enam edisi.
Dalam pertandingan-pertandingan awal, melibatkan pihak dari Hindia Belanda, yang diorganisasi oleh Nederlandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB), atau suksesornya, Nederlandsch-Indische Voetbal Unie (NIVU). Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI.
Pada 2023, Timnas Indonesia U-24 akan melakoni cabang olahraga sepak bola Asian Games 2023 di Hangzhou, China. Berdasarkan hasil drawing, Indonesia menghuni Grup E bersama Kirgistan, Taiwan, dan Korea Utara.
Pelatih timnas saat ini adalah Shin Tae-yong. Dalam kepelatihannya, mayoritas pemain tim senior dirombak dan memiliki banyak pemain muda yang mayoritas berasal dari timnas U-23. Pada Kejuaraan AFF 2020, Indonesia berhasil mencapai final dan meraih posisi runner-up dengan rata-rata usia pemain 23 tahun.
Pada kualifikasi Piala Asia, Indonesia secara mengejutkan mengalahkan tuan rumah, Kuwait, yang belum pernah mereka kalahkan selama 42 tahun, hingga mengejutkan banyak orang. Indonesia akhirnya berhasil lolos ke Piala Asia AFC 2023 mendatang setelah absen selama 16 tahun.
Saat ini timnas sepak bola Indonesia berkandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas 77.193 penonton. Stadion tersebut merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia, stadion terbesar kedua di Asia Tenggara dan stadion sepak bola terbesar kesembilan di dunia. Stadion ini dibangun pada tahun 1960 untuk gelaran Asian Games 1962 dan pembangunannya didukung oleh pemerintah Uni Soviet, dengan pinjaman lunak sebesar US$ 12,5 juta.
Source: Wikipedia
