-->

5 CARA MENGHADAPI KEBURUKAN ORANG LAIN


5 CARA MENGHADAPI KEBURUKAN ORANG LAIN


Pada dasarnya setiap orang baik , hanya saja mungkin karena ada masalah , salah pergaulan dan pernah di sakiti orang akhirnya seseorang itu berubah menjadi orang yang buruk.

Berikut merupakan 6 cara menghadapi keburukan orang lain :

1. Memaafkan


Tidak setiap orang itu mampu untuk memaafkan orang lain, karena hanya orang-orang yang berhati besarlah yang mampu memaafkan orang lain. Hingga tanpa sadar orang menyakiti atau berbuat kasar.

Bisa juga lho.. Karena keluarga pelaku memang biasa berbuat kasar dan berkata menyakitkan, sehingga tidak menyadari bahwa yang dia lakukan menyakiti kamu.
Maka, bukalah hati kamu untuk memaafkan  barang kali mungkin dia adalah masalah , baik masalah keluarga, masalah finansial atau masalah pribadi.
Memang perbuatan buruk itu kadang tidak bisa kita tolelir , karena kelewat batas. 

Bukan berarti membalas kesalahan orang lain akan menyelesaikan masalah.

Yakin lah , bahwa setiap orang memiliki pasang surut kehidupan.Seperti dirimu kadang marah, sedih, bahagia.

Kalau memang kelewat batas tentu harus diselesaikan secara baik-baik. Namun, jika sudah masuk ranah kriminal biasanya berurusan dengan polisi dan pidana.

2. Biarkan saja


Tau gak sih, kadang kamu berfikir bahwa orang itu bisa berubah.Tetapi, berubah tidak semudah itu. Karena perilaku dilakukan berulang - ulang menjadi kebiasaan. Maka, orang tersebut perilakunya memang seperti itu dan kebiasaannya memang begitu dan sulit untuk dirubah kecuali dari niat dirinya sendiri.

Seperti kamu, kamu pasti ingin jadi diri kamu sendiri ada kebiasaan baik yang sudah biasa kamu lakukan. Begitu juga keburukan orang pasti karena sudah dibiasakan untuk melakukan hal tersebut.

Tidak perlu untuk merubah orang lain, karena hanya dirinya sendirilah yang mampu untuk berubah. Bisa saja di hadapan kamu dia berubah baik di belakang kamu sebaliknya. Jadi hanya dia yang bisa merubah dirinya sendiri.

3. Bila teman dekat atau keluarga, nasehati secara personal


Keburukan itu terkadang bukan hanya orang jauh , bahkan keluarga dan saudara. Jika memang menurut kamu perilaku orang dekat kamu mengkhawatirkan dan harus dirubah, cobalah untuk memberi nasehat secara personal. Memberikan nasehat secara personal akan membuat dia sedikit mengerti , apalagi jika kamu teman dekat atau keluarga dekat. Ingat, memberikan nasehatnya baik-baik ya... Jangan di depan umum dan di depan banyak orang.

Kamu bisa tuh.. Memberikan saran. Tetapi, jangan memaksa. Jika memang tidak mau dinasehati biarkan saja, daripada kamu berantem kan gak baik. Cukup di ingatkan saja.

4. Nasehat memaksa apabila kamu orang tua atau Guru


Saat menjadi orang tua atau guru, kamu memiliki perang penting yaitu mendidik murid atau anak kamu. Sehingga kamu harus memiliki langkah tepat untuk membuat mereka berubah.

Ambil dan sita barang penting miliknya
Saat kamu melihat seorang anak tidak mau belajar, hanya bermain hp . Maka, sitalah hpnya agar dia lebih fokus pada pendidikannya , jika sudah ada perubahan perilaku maka beri reward yaitu hp nya di kembalikan.

Misal menjadi orang tua , seorang anak kurang ajar minta uang untuk beli rokok bahkan beli miras. Maka, kurangi uang saku si anak. Berikan hukuman pada hal-hal penting bagi dia, agar dia mampu berubah sebagai tanggung jawab guru terhadap murid dan orang tua terhadap anak.

Hukuman itu penting, selain itu sanksi sosial dimasyarakat itu lebih kejam jika di biarkan anak tersebut akan mendapat hukuman sosial di masyarakat. Maka, cobalah untuk menceritakan sanksi sosial dan hal-hal buruk apabila hal itu dilakukan.

Bila seseorang tersebut sudah dewasa, maka tanggung jawab beban moral bukan lagi pada guru, tentu saja pada negara dan kepolisian. Misal mencuri, membunuh, berantem.

5. Intropeksi diri 


Kita menyadari bahwa kita hanya bisa memimpin diri kita sendiri, dengan hati lapang kita harus bisa menerima perilaku buruk orang lain. Bahkan mungkin dengan alasan yang tidak jelas. Bisa iri , dengki dll.
Oleh sebab itu, kita harus terus melangkah maju.. Jangan berhenti apalagi karena kita lebih baik. Perbaiki kekurangan kita dan menjadilah orang lebih baik dari sebelumnya.

Tidak perlu fokus pada kekurangan orang lain atau kesalahan orang lain, fokus memperbaiki diri.

Percayalah waktu akan menjawab, dirimu yang sebenarnya dan atas tuduhan keburukan yang orang lain katakan.