-->

Cerpen Covid 19 : Pengorbanan Relawan Hati


Seperti biasa, kota ku begitu penat. Udara ibukota membuat dadaku penat, bising klakson mobil, anak-anak sekolah tawuran selalu aku lihat.

"Tuhan , aku butuh ketenangan". Ucapku

Jendela kamarku berhadapan dengan gedung ketinggian, seolah-olah aku melihat langit , langit yang megah. Dengan gagah aku menantang dunia.

Sebut namaku " Farel" . Aku adalah mahasiswa kedokteran , aku senang dengan tugasku membantu masyarakat yang membutuhkan oleh sebab itu aku bercita-cita menjadi seorang dokter.

Adikku bernama "Alisa".  Alisa berumur 5 tahun , sejak kecil alisa selalu di manja bahkan ketika alisa berumur 7 tahun , ayah mengajak alisa ke jepang untuk melihat bunga sakura di negeri gingseng.

Hari ini adalah awal aku kuliah, kulihat beberapa teman-teman mahasiswa duduk begitu rapi.  

Rangga , Rima, Desi , Rizki merupakan teman seangkatanku.

Waktu terus berjalan, hari - hari berjalan begitu cepat , hingga kami lulus menjadi sarjana kedokteran.

#Corona 

" Farel ". Ucap Rima

" Iya , ada apa ?". Jawab Farel

" Kamu tau tidak, kampus mengadakan Kegiatan kemanusian melawan corona , kamu mau ikut ?". Tanya Rima

"Iya aku pikir-pikir dulu". Jawab Farel.

Desi, ...
Desi ikut gak ya ? Di pikiran Farel.

Rangga tiba , dengan  berita penting.
" Desi pingsan , kemarin ayahnya dari singapura diduga desi terkena corona". Ucap Rangga pada Farel dan Rima.

"Ayo kesana! " ucap Farel
"Jangan, rumahsakit di jaga polisi". Kata Rangga.

Satu minggu berlalu, Farel dan Rangga menemui ketua perekrutan relawan corona. Rangga mengajukan permintaan untuk merawat Desi.

" Permisi pak, kemarin saya sudah mengajukan dokumen relawan corona. Mohon disetujui pak, ada teman saya juga terkena Corona ". Rangga berbincang pada pak Hendri pengurus Relawan Corona.

" Besuk, kita akan mengadakan pelatihan penganganan covid 19, pengumuman relawan besuk saya umumkan". Ucap Pak Hendri Pengurus Relawan Corona.

"Baik pak, minta ijin untuk merawat Desi. Itu pacar saya pak". Ucap Rangga.

Rangga akhirnya terdaftar sebagai relawan corona. 

Dalam pengajuan Relawan , rangga memberikan surat pernyataan bahwa dia sehat dan mampu mengerjakan tugasnya sebagai relawan dengan baik.

Rangga di tugaskan sebagai penjaga ruangan covid 19 dan memberikan makanan dan obat kepada pasian. 

" Hai Des , cepet sembuh ya ". Ucap Rangga dengan membawa pakaian pelindung corona.
" Iya , Ngga makasih. Aku capek disini terus , aku mau pulang". Jawab Desi.
"Wah, jangan donk. Kan Udah ada aku disini, biar kamu betah  Hahaha... ". Jawab Rangga sambil tertawa.

Pengujian sampel di mulai.
Farel mengajukan diri menjadi relawan untuk uji obat covid 19. 

" Dok, virusnya sudah di masukan ke tubuh saya dok". Ucap Farel.
"Iya, virus akan menyerang pernapasan. Jika merasakan sesuatu bilang ke saya". Ucap Dokter Eli, Spesialis uji sampel obat corona.
" Dok , saya jomblo dok". Ucap Farel ketawa
"Jomblo ??... " 

Dokter Eli spesialis obat memanggil Rima.
"Rima , temani teman kamu". Ucap Dokter Eli.

" Farel , kenapa aku disuruh kesini?". Ucap rima
Farel ketawa dan mulai sedikit batuk-batuk.

Rima dengan memakai perlengkapan pelindung diri corona, mulai memberikan obat uji virus corona kepada Farel.

"Cinta itu tidak semudah yang dibayangkan, kau mencintai orang yang salah Rel , aku tau kau melakukan ini untuk Desi yang memiliki Rangga". Ucap Rima dalam hati.

Farel dengan suara lirih .
" Tau kah kamu, aku akan bahagia dengan ini semua". 

Dokter Eli , Spesialis Uji obat corona tiba.
"Farel, kamu jomblo ya udah kamu sama rima saja ya ". Ucap dokter sambil tertawa.

Tiba-tiba Farel tertidur, denyut nadinya lemah. Farel menghembuskan nafas terakhir.

Rima meneteskan airmata..
" Rel, kau telah memberikan apa yang kau punya. Kenapa kau diam, kau pengecut rel".

The End.

Judul : Mencari mata Angin
Author : Sumaji
Karya : Fiksi
Kudus, 22 April 2020