Pendekatan pembelajaran aktif adalah
pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelaharan
melalui cara-cara yang aktif menuju belajar yang mandiri . Kemampuan belajar mandiri merupakan tujuan akhir dari belajar aktif ( active
Learning ). Untuk dapat mencapai hal tersebut kegiatan pembelajaran
dirancang sedemikian rupa agar bermakna bagi siswa atau anak didik[1].
Belajar aktif merupakan perkembangan teori “lerning by doping” (1859
– 1952 ). Dewey menerapkan prinsip-prinsip “learning by doing” , bahwa
siswa perlu terlibat dalam proses belajar secara spontan. Dari rasa keingin
tahuan (curriositas) siswa terdapat hal-hal yang belum diketahui, maka
akan dapat mendorong keterlibatan siswa secara aktif dalam suatu proses
belajar. Belajar aktif berguna untuk menumbuhkan kemampuan belajar aktif pada
siswaserta menggali potensi siswa dan guru untuk sama-sama berkembang dan
berbagi pengetahuan keterampilan, dan pengalaman.
Peran peserta didik dan guru dalam konteks belajar aktif menjadi sangat penting. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu memudahkan siswa belajar, sebagai pengelola yang mampu merancang dan melaksanakan kegiatan belajar bermakna, serta mengelola sumber belajar yang diperlukan .
Siswa juga terlibat dalam proses belajar bersama guru karena siswa dibimbing, diajar dan dilatih menjelajah, mencari mencari mempertanyakan sesuatu menyelidiki jawaban atas suatu pertanyaan, mengelola dan menyampaikan hasil perolehannya secara komunikatif. Siswa diharapkan mampun memodifikasi pengetahuan yang baru diterima dengan pengalaman dan pengetahuan yang pernah diterima.
Melalui pendekatan belajar aktif, siswa diharapkan akan mampu mengenal dan
mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang mereka miliki. Di samping itu,
siswa secara penuh dan sadar dapat menggunakan potensi sumber belajar yang
terdapat di lingkungan sekitarnya, lebih terlatih untuk berprakarsa, berfikir
secara sistematis , kritis dan tanggap. Sehingga dapat menyelesaikan masalah
sehari – hari melalui penelusuran informasi yang bermakna baginya.
a. Memanfaatkan sumber belajar dilingkungannya secara optimal dalam proses pembelajaran
b. Berkreasi mengembangkan gagasan baru
c. Mengurangi kesnjangan pengetahuan yang diperoleh siswa dari sekolah dengan pengetahuan yang diperoleh dari masyarakat
d. Mempelajari relevansi dan keterkaitan mata pelajaran bidang ilmu dengan kebutuhan sehari-hari dalam masyarakat.
e. Mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku siswa secara bertahap dan utuh
f. Memberi kesempatan pada siswa untuk dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan.
g. Menerapkan prinsip-prinsip belajar aktif.[2]
Belajar
aktif menuntut guru bekerja secara profesional, mengajar secara sistematis dan
menjadikan proses pembelajaran sebagai pengalaman yang bermakna bagi siswa.
Untuk itu guru diharapkan memiliki kemampuan
untuk :
a. Memanfaatkan sumber belajar dilingkungannya secara optimal dalam proses pembelajaran
b. Berkreasi mengembangkan gagasan baru
c. Mengurangi kesnjangan pengetahuan yang diperoleh siswa dari sekolah dengan pengetahuan yang diperoleh dari masyarakat
d. Mempelajari relevansi dan keterkaitan mata pelajaran bidang ilmu dengan kebutuhan sehari-hari dalam masyarakat.
e. Mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku siswa secara bertahap dan utuh
f. Memberi kesempatan pada siswa untuk dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan.
g. Menerapkan prinsip-prinsip belajar aktif.[2]
Demikian pengertian Belajar Aktif , semoga bermanfaat.
[1] Umi Machmudah dan Abdul Wahab Rosyidi,
Active Learning dalam pembelajaran bahasa arab, UIN –Malang Press, Malang ,
2008, hal.123
[2] Siregar, Eveline dan Hartini Nara, Teori
Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia , ,Jakarta ,2010 , hal.97
Komentar
Posting Komentar