-->

Puisi : Zaman Tetua

Puisi :  Zaman Tetua


Embun ini menyapu dingin rerumput

Sayu-sayu gemulai bintang-bintang barat nan jauh

Fajar kini menatap haru

Akan singgasana bumi menua


Gemuruh riuh angin disana

Wahai fajar, dimana dia yang berdzikir

Menatap semesta dengan rasa haru

Kala hati bertemu ilahi, seperti rindu bertemu kekasih


Sayup-sayup suara malam

Rerintih Jaman menua

Akal budi ditinggalkan 

Seperti pohon hilang akarnya.


Engkau ingin singgasana dunia

Nan abadi itu tak mungkin

Engkau ingin semesta tunduk. Namun,

Ketetapan Tuhanmu Jauh lebih terbaik


Berlapang dadalah..

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ