-->

Di balik toleransi umat beragama


Beberapa waktu lalu penulis melakukan sebuah riset dan observasi di colo , tentang toleransi beragama . Tampaknya begitu Indah dan beragam.
Di Colo ada beberapa penganut agama Islam, Budha, kristen dan mereka hidup berdampingan.
semua tampak di Dukuh Pandak ,Ds.Colo kec. Dawe , Kudus. Ada toleransi agama yang begitu kuat.
Saling menghargai di balik perbedaan.

Dalam satu dukuh tersebut terdapat 3 tempat Ibadah (Masjid, Gereja, dan wihara).
Hal ini masih membuktikan bahwa negara Indonesia menjunjung harkat dan martabat dan toleransi umat beragama.

Islam mengajarkan tentang sebuah unsur kemanusian dengan mengajarkan untuk mencintai mahluk dan Islam menyebutnya "Rahmatan lil Alamin" Rahmat untuk semua alam.

Dalam sebuah konsep Kenyataan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) tentu saja hal itu bertentangan dengn konsep ISLAM sendiri. Panutan Umat Islam adalah Nabi Muhammad s.a.w. yang mengajarkan tatacara hidup yang baik dan benar, dengan ajaran yang benar.

Sebuah tindakan di dasarkan atas unsur dan nama ISLAM perlu di tinjau ulang , sebuah contoh dan keteladan Islam yang baik adalah Islam di Indonesia, di Indonesia sendiri memiliki masyarakat yang majemuk dan beragam ; Kristen, konghucu, budha, Islam, Katholik.  Semua tampaknya mampu hidup rukun.

Jelas tindakan yang mengatas namakan nama ISLAM dengan landasan kekerasan tentu bertentangan dengan ajaran Islam. "Amar , ma'ruf , nahi mungkar" apa itu?  bertindak dalam Islam bukan di artikan bertindak dengan kekerasan, namun bertindak dengan cara yang baik dan dincintai sang pencipta dengan membawa perubahan yang lebih baik.

Penyembaran agama Islam di Indonesia sendiri dilakukan dengan cara yang baik, itulah sebabnya umat Islam begitu banyak di Indonesia. Sebagai contoh aksi "amar, ma'ruf, nahi mungkar" bukan dengan cara kekerasan. "konsep kekerasan dan untoreransi umat beragama perlu di tinjau kembali oleh gerakan konsep Islam Radikal. Konsep yang mengedepankan kekerasan, yang perlu di pertanyakan, konsep ini menganut oleh prinsip "siapa?".

Sebagai dasar yang harus di pertanyakan. Islam tidak mengajarkan konsep kekerasan 
" Kekerasan itu bukan melakukan amar ma'ruf nahi mungkar , tetapi malah mengerjakan hal yang mungkar"Jelas bertentangan konsep Islam , apa rasulullah mengajarkan kekerasan? jadi dapat di simpulkan konsep ISIS bertentangan dengan Islam.